in Curhat

Shalat Jumat Saat Pandemi COVID-19

Dalam masa pandemi COVID-19, ketika protokol PSBB dilonggarkan, beberapa kegiatan yang membutuhkan interaksi dengan banyak orang, mulai diselenggarakan lagi.

Umat muslim kembali menyelenggarakan ibadah shalat Jumat di masjid. Kemarin saya shalat di masjid di dekat rumah. Ketika masuk ke dalam masjid, shaf shalatnya sudah diatur sedemikian rupa, sehingga diberikan tanda sebagai jarak antar jamaah.

Suasana Ibadan Shalat Jumat

Meskipun menjadi relatif sedikit sepi, dengan memberikan jarak antar jamaah, tentu kapasitas masjidnya menjadi setengah dari seharusnya. Bagi yang sering tertidur ketika sedang menyimak khutbah, waspadalah karena tidak bisa auto-nyender ke jamaah yang di sampingnya. Bisa-bisa nggeblak!

Yang saya amati, sepertinya semua jamaah tetap tertampung. Nah ini mungkin ada beberapa alasan. Pertama, karena kapasitas masjidnya memang besar, jadi selalu muat; bahkan di kondisi normalpun mungkin masih tetap muat.

Alasan kedua, mungkin masih ada umat muslim yang masih merasa lebih aman, untuk tidak shalat jumat dulu, dan menggantinya dengan shalat dzuhur biasa. Ini juga sah-sah naja sih sepertinya ya, asalkan bukan didasari kemalasan saja. 😀

Terlepas dari kedua alasan itu, dan jika boleh ditarik kesimpulan yang lebih luas, memang sudah sewajarnya banyak kegiatan yang bisa diadakan kembali dengan batasan-batasan tertentu. Contohnya tadi adalah shalat berjamaah. Toh semua berjalan normal, dan semoga tetap hati-hati diselenggarakan, dengan mengutamakan aspek kesehatan dan keselamatan.

Mungkin sudah saatnya, pelan-pelan kita kembali ke kehidupan dan aktivitas yang normal sebelum ada COVID-19. Tetaplah semangat!

Stay safe and healthy!

Write a Comment

Comment